Berserah diri untuk menggapai ridha dan karunia Allah Ta'ala

 


Apa yang sebenarnya ingin kita capai dalam dunia (fana) ini? Kebahagiaan? Keberhasilan meraih impian? Karunia Allah Ta'ala? Di tengah kegelapan dunia yang semakin menampakkan dirinya terhadap sesuatu yang (fana), kita justru terkadang menjauh dari dasar kita berada di dunia ini. Saat seseorang berusaha dengan sekuat tenaga hingga bercucuran keringat dan air mata untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan mencapai impiannya, di saat itu kita lupa untuk apa tujuan dibaliknya. 


Sebagian mengatakan untuk mendapatkan popularitas, sebagian lainnya mengatakan untuk mendapatkan harta berlimpah, sebagian mengatakan untuk memperoleh keberkatan atas manfaat kepada orang lain, sebagaian lainnya tidak memiliki alasan yang pasti. Kegelapan dunia membawa banyak manusia menjadi buta dari penglihatan rohaninya. Kebahagiaan dan kesuksesan yang dapat diukur dengan takaran manusia, disisi lain ada ukuran yang tidak pernah nampak kepada kita namun kita harus mempercayainya dengan segenap hati yang bersih dan tulus.


Akhir-akhir ini aku merasa alasan untuk melakukan keduniaan semakin tidak jelas dan kabur. Meraih sesuatu yang pada akhirnya akan kita lepaskan tapi tanpa itu kita diberikan bayang-bayang suram oleh penglihatan dunia. Hampir semua orang mempercayainya dan menjaga agar bayang-bayang tersebut menjauh dari kehidupan kita. Pada kehidupan lainnya seseorang menjadi frustasi, depresi, takut dengan ancaman kegilaan dunia itu memaksanya untuk mencintai keburukan. 


Kecintaan dan ambisi yang besar pada dunia membuat segalanya menjadi jelas di mata manusia. Hanya segelintir orang yang mempunyai kekuatan rohani bisa melihat semua keduniaan itu merupakan kegelapan yang mendorong manusia terjebak di dalamnya tanpa menemui cahaya ilahi. Itulah saat-saat seharusnya manusia berserah diri atas kehidupannya dan mundur selangkah dari dorongan yang menyilaukan mata dunianya. 


Ada yang mengatakan bertahan saja sudah sulit apalagi bertindak dalam konteks kerohanian manusia yang mustahil dapat terjaga kecuali untuk orang-orang pilihan-Nya. Di dalam dunia yang semakin gelap, beberapa menyebutnya sebagai akhir zaman akan semakin berat beban yang harus dipikul untuk mencapai ridha dan karunia-Nya. Itulah satu-satunya jalan kita keluar dari semua kegelapan ini dan menuju cahaya ilahi. Cahaya yang mereka anggap sebagai kegelapan. Kekuatan hati untuk berusaha menuju ke dalam cahaya itu sangat besar, besar sekali bagi beberapa orang.


Doa untuk diberikan jalan yang terbaik dan berserah diri sepenuhnya tanpa keraguan sedikit pun dengan bayang-bayang kegilaan dunia. Itulah momen yang dinantikan bagi semua orang tapi hampir tak ada yang menyentuhnya kecuali orang-orang pilihan-Nya. Manusia menantikan hal itu tapi jika hati belum bersih dari segala jenis dan bentuk sifat dunia serta memenuhi isi pikiran dengan prasangka maka harapan itu hanya menjadi kemustahilan yang nyata. Dia selalu memilih orang-orang yang akan menjadi bagian dari hamba-Nya dan kita harus menampakkan diri dengan corak kerohanian yang agung dengan meningkatkan standar keimanan dan ketakwaan serta zuhud pada dunia.


-tawakal sejati-




Posting Komentar

0 Komentar